Sunday 13 November 2011

Khas Untuk Kau.

Tiada kisah yang abadi. Tiada cinta hingga akhir nanti. Kecuali cinta pada para Rasul serta pada yang Maha Esa. Telah nyata, dunia hanya sementara. Jasad hanya pinjaman didunia. Kita sebagai manusia, terima takdir dan ketentuan-Nya seadanya. Mungkin, yang mampu bibir ucapkan, bahawa jodoh itu tiada.

Soal cinta, kita boleh berbicara, namun soal ajal maut, itu Tuhan punya kuasa. Bagai satu mimpi, bila seorang insan yang rapat dengan kita pergi meninggalkan kita. Tidak kembali lagi. Sedih, tapi hati tetap redha.  Akur dengan ketentuan-Nya. 

Kita berkenalan, bermesra umpama saudara. Kau abang, aku adik. Dari kecil hingga besar. Namun, rezeki kau, Tuhan lebih sayang kan  kau dari aku. Kau dijemput dulu. Aku sayang kau, semua sayang kau. Tanggal 9 November 2011, kau pergi. Tinggal kan kami. Kau pergi jauh. Kau tak kan kembali lagi.

Mesti kau tersenyum jika melihat kami semua dapat bersama pada malam itu. Sedih bagi kami kerana kau tiada diantara kami. Kau satu kan kami semua kembali pada malam itu. Bezanya, kau tiada. Tiada gelak ketawa, tiada lawak jenaka. Hati tak terkata apa. Dan pastinya, hanya Tuhan yang dapat membaca apa yang aku rasa.

Semoga jalan hidup kau disana dipermudahkan. Semoga kau ditempatkan bersama-sama insan yang beriman. Aku bersyukur dapat berkenalan dengan seorang abang, seorang saudara, seorang sahabat seperti kau. Segala yang baik-baik aku doakan untuk kau.

Lumrah dunia, lumrah manusia. Yang datang pasti pergi. Yang hidup pasti mati. Tiada yang kekal abadi. Kecuali, Dia. Tuhan yang Maha Esa, Allah S.W.T.

p/s : Sebagaimana ramainya sahabat-sahabat kau yang hadir pada malam itu, sebegitulah harapan aku di akhir masa aku nanti di kemudian hari. Mungkin esok, mungkin lusa, mungkin juga nanti. Yang aku harapkan, seramai itulah yang dapat men-solatkan jenazah aku nanti.

Al-Fatihah kepada Allahyarham Muhammad Afiq bin Ahmad.



 

Thursday 6 October 2011

Tambah, Tolak, Darab dan Bahagi Duniawi.

Bila kita banyak sangat fikir. Dan mungkin kita fikir terlalu jauh. Apa akan jadi? Gila lah jawapnya. Bukan nya masalah berfikir, tetapi, cara kita berfikir, atau lebih tepat, ‘Laju sangat’. Yes, itu aku. Masa depan. Manakan kita tau apa akan jadi. Itu kuasa Nya.


Apa yang aku cuba sampai kan ialah, aku sendiri tak tahu. Terlalu banyak yang mahu diperkatakan. Situation nya sekarang. Bottle neck. Semua idea, semua perasaan hendak dikeluarkan pada satu masa. Itu mustahil.


Okay. Satu-satu. Mungkin aku perlu keluarkan satu lagi lagu baru. Biar semua tahu. Tapi, apa guna nya. Ada yang kesah? Letih dengan dunia yang macam-macam ragam. Penat dengan helah manusia yang tak berhati perut. Kasar sangat rasa nya bahasa itu. Pembetulan, manusia yang tiada perasaan.


Menipu memang salah satu sifat manusia. Semua orang pernah menipu. Macam mana aku benci dengan seorang penipu pon, mereka tetap manusia seperti aku, dan aku juga seorang penipu. Bukan mudah untuk menjadi jujur. Aku faham. Kalau diikutkan cara aku, ada metafora untuk digunakan bila kita hendak jujur sahaja.


Mungkin manusia seperti kamu tidak memahami sistem metafora millennium ini. Biasa lah, kadang-kadang, nampak macam kasar, nampak macam menyakitkan, tapi tidak sesakit apabila ditipu. Betul? Jujur nya, kita mudah memaafkan kesilapan seseorang itu. Sebab kita tahu. Itu biasa. Manusia. Kita lakukan semua itu, ikhlas dari hati. Tak perlu dipertikaikan.


Masalah ke-2, apabila perkara yang kita cuba untuk reda kan, untuk kita lupakan, manusia itu sendiri yang membangkitkan kembali. “Kenapa? Masih tak puas hati? Kemenangan berpihak pada kamu. Apa lagi yang kamu mahu?”


Sumpah. Aku tak faham kenapa manusia jadi seperti ini. Mungkin aku baru berpijak di reality. Mungkin juga itu sifat manusia. Suka lihat manusia lain sengsara. Kalau aku ada kuasa dewa-dewa, sudah tentu aku benamkan manusia seperti ini hingga ke lapisan bumi yang ke-7.


Tapi itu dogeng. Cerita karut orang dulu-dulu. Reaksi kita bila berhadapan dengan manusia seperti itu, Hadapi saja dengan senyuman. Tidak mengapa jika itu palsu. Sakit untuk kamu, kamu diamkan saja. Sakit untuk mereka melihat senyuman kamu. Itu apa yang mereka patut rasakan. Malu lah mereka dengan sikap dan perangai kebudak-budakkan mereka itu.


Masa berjalan. Kalau kita tidak mengubah diri kita, siapa lagi? Sampai bila nak jadi manusia yang tidak bertamadun? Cakap mengalahkan Perdana Menteri. Malahan, lebih lagi. Mampu mengubah dunia konon. Tapi, bila suruh dibuat, ada saja alasan nya. Tak mampu juga untuk kamu lakukan kan?


Fikir-fikir kan lah. No need to rush to grow up. Enjoy the moment you have now. Hidup tak lama. Muda hanya sekali. Pandang terus kehadapan. Makin hari makin tua, bukan makin muda. Fah
am kan?

PUT THE GLASS DOWN !

’ PUT THE GLASS DOWN ! ’

“Life’s problems are something like this. Hold it for a few minutes in your head & they seem OK. Think of them for a long time & they begin to ache. Hold it even longer & they begin to paralyze you. You will not be able to do anything.. It’s important to think of the challenges or problems in your life, But EVEN MORE IMPORTANT is to ‘PUT THEM DOWN’ at the end of every day before You go to sleep… That way, you are not stressed, you wake up every day fresh &strong & can handle any issue, any challenge that comes your way!”

Bila rasa bumi yang aku pijak ini cukup asing bagi aku.

Irony nya bila kita ditinggalkan, hanya kerana dia ingin kembali dengan bekas kekasihnya.


Irony nya bila kita ditinggalkan kerana dia tak mahu lepaskan dunia nya.


Irony nya bila kita menyesal melepaskan yang terbaik untuk anak kita, sedangkan dulu kita pandah rendah padanya.


Irony nya bila kita mengharapkan sesuatu yang pasti tidak akan kembali.


Irony nya bila kita ditinggalkan kerana dia pandang yang lebih jauh, namun, akhirnya, orang itu hanya kawan kita sendiri.


Irony nya bila kita sering tipu diri sendiri, dan juga orang sekeliling kita.


Irony nya bila kita sudah ada anak dan berlagak seperti bujang.


Irony nya bila kita sekat kemahuan orang lain hanya untuk puas kan hati kita.


Irony nya bila semua nya mudah untuk mereka tapi bukan untuk kita.


Irony nya bila kita tak suka dengan pilihan anak kita.


Irony nya bila kita seumpama tiada perasaan.


Irony nya bila kita jadi seseorang yang kita janjikan kita tak akan jadi.


Well, this is life. Seronok kan?


:D

Wednesday 5 October 2011

Girls need to realize.. ♥


Girls need to realize..



We guys don't care if you talk to other guys.


We don't care if you're friends with other guys.


But when you're sitting next to us, and some random guy walks into the room and you jump up and tackle him, without even introducing us, yeah, it pisses us off.


It doesn't help if you sit there and talk to him for ten minutes without even acknowledging the fact that we're still there.


We don't care if a guy calls OR TEXTS you, but at 2 in the morning we do get a little concerned.


Nothing is that important at 2 am that it can't wait till the morning.


Also, when we tell you you're pretty/​​beautiful/​​gorgeous/​​cute/​​stunning,​​ we freaking mean it.


Don't tell us we're wrong.


We'll stop trying to convince you.


The sexiest thing about a girl is confidence.


Yeah, you can quote me.


Don't be mad when we hold the door open.


Take Advantage of the mood I'm in.


Let us pay for you!
Dont 'feel bad.
We enjoy doing it.


It's expected.


Smile and say "thank you".



Kiss us when no one's watching.


If you kiss us when you know somebody's looking, we'll be more impressed.


You don't have to get dressed up for us.


If we're going out with you in the first place, you don't have to feel the need to wear the shortest skirt you have or put on every kind of makeup you own.


We like you for who you are and not what you are.


Honestly, i think a girl looks more beautiful when she's just in her pj's.


Or my tshirt and boxers, not all dolled up.


Don't take everything we say seriously.


Sarcasm is a beautiful thing. See the beauty in it.


Don't get angry easily.


Stop using magazines/​​media as your bible.


Don't talk about how hot Chris Brown, Brad Pitt, or Jesse McCartney is in front of us.



It's boring, and we don't care. You have girlfriends for that.


Whatever happened to the word "​​handsome"​​/​​'​​beautiful"​​
I'd be utterly stunned by a girl who greeted me with "Hey handsome!" instead of "Hey baby/​​stud/​​cutie/​​sexy"​​ or whatever else you can think of.


On the other hand I'm not saying I wouldn't like it either ; )


Girls, I cannot stress this enough: if you aren't being treated right by a guy, don't wait for him to change!


Ditch his sorry butt, disgrace to the male population and find someone who will treat you with utter respect. Someone who will honor your morals.


Someone who will make you smile when you're at your lowest.


Someone who will care for you even when you make mistakes.


Someone who will love you, no matter how bad you make them feel.


Someone who will stop what they're doing just to look you in the eyes....and say "I love you" ..and actually mean it.


Give the nice guys a chance.


Guys repost this if you agree.


Girls repost this if you think it's cute.


Every Guy who isn't a jerk will agree with this,
so we hope that all the girls that read this will repost this.



ADVICE:

*Holding Hands
Girls: If you want to hold his hand, gently bump into it a couple of times.


*Movies
Girls: During a movie, if he puts his arm around you, tilt your head on his shoulder.
Guys: Lift her chin up and kiss her.


*Loving each other
Guys: When she tells you she loves you, look deep into her eyes, give her a peck on the lips, and tell her you love her too... And mean it.


*Laying below the stars
Girls: When you're both laying under the stars, put your head on his chest and close your eyes as you listen to his steady heartbeat.
Guys: Whisper in her ear and link your hands with hers.


Guys forward this if you agree, girls forward this if you think it's cute.

Girls, repost this as: Written by a guy ♥
Boys, repost this as: Girls need to realize.. ♥

Bila kita mula bercerita kembali. Soal kau, soal aku, soal dia dan soal dia.


Penat aku fikir apa yang jadi. Penat aku fikir kenapa aku macam ni. Orang mampu kata apa saja yang mereka nampak. Tapi, orang tak mampu tahu apa sebenarnya yang jadi. Setiap perkara yang buruk pada seseorang itu adalah kesan daripada pengalaman silamnya. Sakit dan susah hidupnya. Ada seribu satu jalan untuk kita pilih bila kita rasa kita tak mampu lagi berjalan dalam dunia yang kadang-kadang kita rasa bukan lagi tempat kita. Walaupun jalan yang aku pilih adalah jalan yang paling hina, itu hanya diri aku. Antara aku dengan diri aku, tiada kena mengena dengan orang lain.
Aku buat semata-mata untuk lepaskan diri aku. Untuk aku pergi kealam aku. Untuk aku tidur lebih lena. Aku akui, aku bukan lah sebaik mana. Aku hanya mampu berkata-kata. Pulihkan orang, bangun kan orang. Namun untuk aku, aku akui, teramat susah. Mungkin, jalan kita berbeza. Ya, jalan kita terlalu berbeza. Kau mampu kata kau faham. Tapi, aku pasti, kau tak kan boleh rasa apa yang aku rasa. Bukan nya aku cerita ini berkaitan hal-hal lepas. Yang lepas, biarkan saja ia pergi. Hari ini langkah kita, kita teruskan lagi. Ada yang kata “Umpama nya aku makan pakai tangan, selesai makan aku tak cuci tangan. Sisa-sisa masih lagi melekat dan mengeras ditangan”. Aku tak bias nak melawan kata-kata aku. Kadang-kadang, bila difikir, ada betul nya. Namun, bila aku lihat kembali dengan apa yang jadi. Aku rasa, tangan aku sudah cukup bersih. Ramai sudah yang membantu aku mencuci tangan aku kembali. Cuma kini, tangan aku sentiasa kotor dengan perbuatan aku sendiri.
Walauapapun, aku senang dengan hidup aku kini. Cuma kadang-kadang, aku terkilan, aku sedih, kenapa mesti ada orang lain merasakn apa yang aku? Kenapa mesti ada yang perlu ego? Bukan apa, aku hanya tak mahu ada yang akan menyesal satu hari nanti. Tak perlulah kan, ramai-ramai insan yang macam aku ini. Cukup lah rasa nya aku seorang. Kalau lah aku mampu untuk lenyap kan diri dari sini. Mungkin tiba masa untuk aku hilangkan diri. Pasti lagi mudah kerja aku. Selagi aku hidup sebagai Poii, selagi itulah aku sebegini. Entah sampai bila, aku pun tak pasti. Yang nyata, dia tak akan hilang, Ariff hanya muncul when he know he worth living for. Memang cara Poii, mencari jalan hidup nya sendiri, jalan yang hina, mungkin sesat yang hakiki kamu kata. Percayalah, kata-kata mulut ini lah yang membangun kan ramai orang yang jatuh.
Hanya untuk orang yang tidak bodoh sombong. Hanya orang yang mendengar nasihat. Hanya orang macam kami. Percaya dengan apa yang dilihat bukan apa yang didengar. Dan, mendengar apa yang dikatakan, bukan melihat siapa yang mengatakan. Aku hanyut, aku rosak. Itu kata kamu semua. Apa yang aku lakukan bila aku terlarut, ada kamu tahu? Mampu kamu baca apa yang aku fikir? Jika ia hanya sia-sia, pasti aku tak lakukan. Dan aku akui, perkara itu sia-sia. Hanya aku yang rasainya tidak. Kerana, ketika itu, aku rasa, aku mampu berfikir lebih telus. Lebih waras daripada biasa. Untuk aku membantu mereka-mereka yang memerlukan aku. (Walaupun ia merosakkan diri aku. Tak mengapa. Aku rela.)   

Bukan aku lupakan kau. Mungkin, keadaan yang memaksa aku.


Aku akui, aku tak sebaik mana. Aku akui, banyak kekurangan aku. Aku akui, kadang-kala, aku tergelincir jua. Aku hanya manusia biasa. Dan bukan niat aku, untuk aku lukai hati sesiapa. Aku harap, kau dapat maafkan aku kali ini. “Habis madu, serapah dibuang”. Itu yang kau kata pada aku. Aku tak mampu nak menjawap apa-apa. Yang aku mampu, hanya berdiam diri. Walaupun lagu dari lite.fm itu terpasang dengan volume yang agak kuat. Bila kau menegur aku dengan sikap aku itu, terus sunyi sekejap malam aku.
Aku pandang kau. Kau tunduk. Bukan maksudnya aku ingin memulakan perbalahan antara kita lagi. Aku hanya kesal dengan perbuatan aku. Aku sedar silap salah aku yang bukan hanya menduakan kau, malahan memperbanyak kan kau. Aku kesal. Aku tahu, aku tak patut melakukan sebegitu. Percayalah, aku juga sakit tiap kali aku berbuat demikian. Setiap kali aku mengantikan kau dengan yang lain. Percayalah, walaupun aku sering bersama yang lain, aku bermesraan, mungkin terlanjur lama dengan yang lain, tak pernah sekalipun aku lupakan kau. Sebab, dalam lubuk hati aku, hanya kau sahaja. Aku sayang kau.
Mungkin keadaan tak mengizinkan untuk kita. Pernah juga aku terfikir untuk meninggal kan saja kau dan juga yang lain-lain. Kadang-kadang, aku rasa aku lagi elok bersendirian. Kadang-kadang aku rasa benda ini banyak memakan diri aku. Mungkin kau akan kata aku selfish. Setelah sekian lama bersama, aku mudah-mudah saja buang kau. Aku cuma mahu kau tahu, mungkin, dengan senyuman aku itu, kau sangka semua nya mudah untuk aku, namun, hakikatnya, tidak. Tidak sama sekali. Aku terseksa juga. Mungkin kita perlu bawa haluan hidup masing-masing. Aku minta maaf.
Bukan aku mengalah, Cuma aku rasa, aku patut rasa cukup. Cukup dengan semua ini. Tapi, bila kau pandang tepat pada mata aku semalam, aku yakin. Walaubagaimana susah sekalipun, aku tetap akan cuba. Aku tak akan mengalah lagi. Aku sayang kau. Selama ini, kau sentiasa ada bersama aku, dalam susah, dalam senang, dan kau tak pernah melupakan aku. Walaupun aku sering melakukan hal sedemikian. Kesabaran kau, buat aku tersentuh. Dan aku janji, walau ada yang lain, kau, Marlboro filter, tetap dihati. Walaupun sukar untuk aku lupakan, untuk aku tinggalkan Mild Seven charcoal filter, Percayalah. Kau tetap number satu dihati. Hanya kau mampu menambat deria rangsangan aku.

Tuesday 26 July 2011

Sial aku. Kau tahu?


Aku. (tunduk) Aku kadang-kadang kesian tengok orang yang ada disekeliling aku. Kemestiannya, soal cinta. Semua yang rapat dengan aku, pasti. Pasti cerita cintanya tidak kesampaian. “Sial sangat ke aku ni?

Lelaki 1.

Hampir 4 tahun bercinta. Malangnya, karam kapal nya ditengah lautan. Walaupun bukan salah dia. As the girl yang cari lelaki lain. By the way, apa salah lelaki 1? Pada aku, lelaki 1 sudah cukup baik. Kenapa hati dia yang dipermainkan?

Lelaki 2.

3 kali mencuba. 3 kali gagal. Musnah ditengah jalan. Lelaki 2 juga baik. Dia diantara orang dalam list ‘satu dalam seribu’ yang aku buat. (Kekasih keduanya balik ke kelengkang ex-boyfriend. Aku pun tak faham, kenapa kekasih 2 dia tak mampu nak cakap “Pergi jahanamampusialahmukau!” dekat ex-boyfriend dia, since dia dah dengan lelaki 2 ni. )

Lelaki 3.

Jujur kata, baik orangnya. Pandai. Hanya satu silap. (yang pada aku, hanya salah faham kerana berhubung kembali as friend dengan ex-girlfriend) Dia ditinggalkan tanpa budi bicara. Kesian. Pada aku, memang perempuan cilaka itu dah ada lelaki lain. Mentang-mentang perasan cantikpadahaltakcantikpun!

Lelaki 4.

Hampir setahun mereka bersama. Dia korbankan apa sahaja. Tapi, tak berbaloi. Sudah lah ditinggalkan, dipersalahkan lagi. Dimalukan lagi. Dan lagi. Lakhanatpunyabetina.

Tapi, aku rasa. Aku lagi lakhanat. Aku rasa, sebab mereka rapat dengan aku. Dan semua terima malang aku. Lu’olls tak rasa macam tu ke? Aku tak kisah kalau kau kata aku sebegitu. Aku lagi tak kisah kalau kau pergi dari hidup aku. Asal lu’olls bahagia. Aku sayang kawan-kawan aku. Kenapa perlu aku heret semua untuk rasa malang seperti aku kan?

(Ambil rokok. Aku bakar. Aku tarik dalam-dalam.)

Aku cuba faham. Tapi tak mudah. Susah. Bila makin hari, makin ramai yang lemas dengan hidup sendiri. Seolah-olah aku minta ditemani sebegini. Definisi kebahagiaan pada setiap orang adalah berbeza. Aku, kau berza. Mungkin aku tiada segala-galanya. Mungkin cinta tak berpihak pada aku. Tapi, aku cukup bahagia. Hari-hari aku bahagia.

Cuma malam ini. Aku give up dengan dunia. Aku frust. Aku rasa dunia tidak adil. Dunia ragut senyum aku. Selama ini, aku kecewa, aku kecewa sendirian. Aku marah, aku marah sendirian. Aku nagis, aku nagis sendirian. Aku merungut, aku merungut sendirian. (seperti ini) Aku sakit, aku sakit sendirian. Apakah sial sikap aku ini? Hingga mereka-mereka dikeliling aku turut rasa tempiasnya? Ahh! Lelah aku dengan semua.

Thursday 7 July 2011

Kita bincangkan kembali. Sama-sama muhasabah diri.

“Lu faham dunia?”


Gua tengok jam. Hampir pukul dua pagi. Gua pandang dia, gua jawap.

“Tak semua.”

(hembuskan asap rokok ke atas) Gua sambung lagi.

“Tak semuanya gua faham. Tapi, gua rasa, gua cukup tahu.”

Tengok sekeliling, semuanya dah tidur. Tinggal kami berdua. Gua masih menyiapkan penulisan dan puisi gua, dan dia masih duduk di penjuru katil gua. Setahu gua, orang yang hisap rokok ni, jika ditariknya dalam-dalam bagai tak nak sekepul asap pun keluar lagi, tandanya dia ada masalah. (Gua tahu, sebab gua selalu macam tu dulu) Bak kata orang, rokok adalah teman sejati lelaki ketika dia dalam satu masalah. Maksud gua, masalah emosi.

Gua berhenti seketika. Rasanya lebih elok jika gua layan dia sekejap. (Takut melarat) Lu nak sembang pasal dunia? Meh! Sini tempatnya. Dia bersuara, dia tanya gua satu soalan.

“Apa lu rasa lepas hampir setahun lu sendiri ni der?”

Gua senyap kejap. Gua tak boleh salah cakap. Salah langkah gua, gua yang terkena.

“Kes gua, boleh dianggap gua hampir lapan tahun sendiri. Dan gua rasa, gua dah terbiasa.”

Dia seakan memikirkan sesuatu. Masa itulah gua susun jalan untuk gua korek masalah dia. Tak dapat tolong banyak, tolong dengar pun tak apa rasanya. Tak putus-putus bara rokok kami. Macam berat bincang hal projek datuk-datuk dan tan sri. Padahal, hal perasaan dan hati. Tapi, pada gua tu jauh lagi penting. Yang gua dapat ulas bila pandangan gua diminta, ini yang gua kata ;




(Dari sumber yang gua baca) Cinta itu umpama rumput. Makin panjang, makin susah nak dicabut. Kalau di pakai tangan, berdarah tangan pun belum tentu lagi tercabut. Lain lah kalau guna cangkul.Tapi lu kena ingat, yang tercabut hanya rumputnya. Akarnya masih ada. 
Di ringkaskan cerita, macam mana pun lu cuba, jika sesuatu itu pernah hadir dan bermakna dalam diri kita, lu tak kan boleh lupa. Jika benar lu lupa, itu ertinya dia tiada apa-apa makna. Soal sayang dan cinta, tak usah lagi dibicara. Kita hadam sendiri apa adanya. Tipu kalau lu kata lu dah buang semua. Jujurnya, rindu itu ada. Namun, tak boleh lah diperlihatkan kewujudannya. Hanya kepenatan dan kesibukkan hari-hari kita yang dapat mengatasi semua. Doa menjurus kebahagiaan masih lagi ditujukan. Hanya itu yang mampu kita lakukan. Pasti ada yang terbaik untuk kita menanti dihadapan. Itu janji Tuhan.


“Tiba-tiba gua rindu dia. Selalunya, kalau gua penat, gua rasa selesa nak tidur. Tapi malam ni, gua rasa macam bangsat.” Kata dia.



“Tak elok cakap macam tu, itu kan diri kita? Kita redah la sama-sama. Boleh slow-slow.”

Gua tengok jam. (empat pagi) Rumah dah sunyi. Cukuplah muhasabah diri. Esok class pagi. Takut tak bangun nanti.

“Gua rasa better lah gua tidur” (monolog dalaman)



Layankan perasaan ni lama-lama, tak elok untuk kesihatan. Tengok sekeliling, semua dah di buai mimpi. Seawal dua belas malam tadi. Hanya gua sendiri. Entah kenapa malam ni, susah untuk gua lelapkan mata. Mungkin lelah sangat dengan dunia. Nota kaki untuk diri sendiri ; Cinta itu pasti ada. Either by coincidence or incident. Tak perlu dicari.


Wednesday 6 July 2011

Aku edit (terfaktab) untuk aku.

I don't wanna search for Its not my fault either if i'm eager to be loved. I'm just a normal person that has feelings. I just wanna be happy. I know in a relationship has its ups n downs. But I don't wanna be happy only when we go up. I wanna be happy too when we go down. Not saying that being single is unhappy. Its just different kinda of happiness.

(Ayat diatas hanya untuk musahabah diri aku) 


Sudahlah lelaki. 
Apa kau ingat semua lelaki yang sendirian itu membahayakan?
Kami ini tak kenal erti kesunyian. 
Sebab hidup kami bukan diawangan. 
Berpijak di realiti menjadikan kami lebih berdaya tahan. 
Kau pula, hidup di dalam mimpi gerbang perkahwinan. 
Moga kau dapat bertahan bila tiada restu keluarga mengiringi dalam hubungan. 
Nah, aku masih mahu yang terbaik buat kalian. 
Ludah dan diam, aku kulum sendirian. 
Tangan masih diangkat, tanda mendoakan. 
Tentunya yang menjurus ke arah kebaikan. 
Ah, aku bukan syaitan.


"Apakah cinta itu akan kekal dengan ugutan, kemarahan dan dendam sepanjang hayat? Mungkinkah kita bersama seseorang atas dasar terpaksa memikul beban yang kita bayar atas kesilapan lalu kita sendiri atau menanggung kesalahan orang lain? Semua perkara berlaku ada sebab, dan hikmahnya. Aku faham itu, aku mengerti tetapi apalah ertinya kalau hanya sebelah pihak sahaja bahagia, sebelah pihak lagi memendam rasa?"

(Batuk)

Seperti aku pernah nyatakan, dan sering kali titipkan. 
Hidup ini, kita yang tentukan arah tujunya. 
Kapal yang besar dan kita nakhoda. 
Bawa ia belayar, halakan ke arah tempat tujuan kita. 
Kalau dalam perjalanan, terjumpa penjenayah lautan luas, jika boleh, hindarinya. 
Jika terpaksa juga melaluinya, hadapi dengan tabah dan perlu berusaha. 
Jika berjaya, kita akan menang bermaruah. 
Jika gagal, sekurang-kurangnya kita pernah berusaha, bukan sebab mengalah dan putus asa.

(Senyum) 



Tuesday 5 July 2011

Melodrama Hidup. (aku coretkan kembali cerita ini)

Pagi itu, sejuk yang teramat sangat, sampai nak bangun pun rasa macam malas.

"All the loneliness has always been the friends of mine...." 

cellphone aku berbunyi. 

"Alamak! Dah pukul 7. Adus! Aku dah lambat."  (monolog) 

Lincah kadok aku bangun, terus ke bilik air, mandi. Siap punya siap, dah pukul 7.30. (laju kann?) Biasa lah, lelaki. Tapi, aku masih mamai. Kenapa aku wajib bangun seawal ini?

Tiba-tiba, 

"Huu uu... When the vision surround you, bring tears to your eyes......" 

Aku tersentap sekejap. Bila tiba-tiba aku terdengar cellphone aku tiba-tiba berbunyi lagu itu.

"Dah lama aku tunggu lagu ni beberbunyi dari cellphone aku." (monolog dalaman) 

"Woi! Angkat lah telefon kau tu"!

Housemate aku jerit. Aku pun ambil la cellphone aku tu, aku tengok display name,

"Oh, kekasih hati rupanya." Aku bermonolog lagi.

Aku seolah-olah bermimpi. Macam baru dilahirkan semula. Apa yang terjadi semalam, satu apa pun aku tak ingat. Mungkin aku terlalu 'sakit'. Mungkin juga aku terlalu gembira. Entah lah. Kita lihat dulu hari ini macam mana. Baru kita buat kesimpulan tentang semalam.

 "Yes sayang, ade ape ek call arep pagi-pagi ni?" 

Dengan suara yang agak marah, dia jawab


"You! you pegi mane? Semalam kan dah janji! Nak gi sarap sama-sama! dah 45 minit i tunggu you dekat luar rumah ni."

Aku agak pelik, tapi aku senyapkan aje. Sape dia ek? Adus! I'm totally forgot everythings. Where am i last night? And who is she? Aku cool aje mase tu.


"Kenapa marah-marah ni? You biar betul? You dekat luar ke?" Aku tanya dia. 

"Ttonnnn!" 

Adus! Betul la. Dia boleh hon kuat-kuat pulak pagi-pagi ni.


"Woii! Lincah laaaa! Bini kau dah tunggu lama tuuuu. Aku nak tido pon susah laaa!"


"Iye, iye, nak keluar laaaaa niiii." Aku jawab ringkas.


"Wow! Cantik nyerrr. Hot gila *vavi. Siape tu? Mane awek aku nyerrr? Ade dua orang ni, elak aku salah orang je. Dah laa dua-dua hot. Adus." (monolog dalaman)

Tak apa. Cool-cool sudah. Aku ade care aku sendiri. Slow and steady, aku tutup pintu rumah. Sarung selipar. 

"Alamak! Pakai seluar pendek lak." (monolog) 

Tak apa lah, redah aje.Sebelum menoleh ke arah kereta, aku call dia dulu, 

"Hei!, you dah kenapa? Dah tutup pintu tu, keluar aje lahh, nak call-call lak! Mengada-nganda laa you ni. Tawu laa number cantik. Kredit limit tinggi.
Tak sempat aku nak cakap apa-apa.. Aku pulak yang kena marah. Iye lah, dah la lambat. Melewey-lewey lagi. HAHA! Tapi tak apa. Yang penting aku tahu, yang mane satu bini aku, HEHE!

Pergh!


"Kentang gak minah nie, drive honda city." (monolog dalaman)

Aduyai! I can't still rememmber anything. Tak apa, berlagak cool sudehh.

"Arep, sapa punya kereta banyak-banyak tuu?" 

Member dia tanya.

"A'ah la you, kereta kat umah you tu sape punya? Banyak plak tuu!" 

Tak sempat aku nak jawap, 

"Kereta banyak, tapi setiap kali keluar, mesti i yang amik you, i nak rase jugak naik kereta mahal! Tak kan laa semua tuu kereta member you?!" 
Aku pun jawap,

"Iye laa sayang oii, tu semua kereta kawan i. 530i, mini cooper ngan Harrier tu dia punyerrr,.I nyer mini lame tu, neo, ngan 530i lame tuu."
Lagi sekali dia mencelah.

"Haa! Mengaku pon! Tak kire laa 530i lame ke baru! Yang penting BMW jugakkk!" 

Adus! Aku klentong ape la kat dia?

"Lorr, kereta tu i buat long distance jerrr. Lagi pon kereta i tak la semahal kereta you. Takut you segan lak. i ni keje ape jerrrr" 

Saje jer aku mnganjeng dia.

" Kepale otak you!"

HAHA! Aku kena balik, *hishh. Sebab tu la aku sayang dia sangat-sangat. Dia bukan saje kekasih aku, tapi kawan baik aku.


"Lor, makan kat mamak ker?"

Cabul pulak mulut aku. 

"Iye la, i tak sekaya you!" 

Huh? Aku tak faham. 


"Macha, tampal goyang satu, kopi 'o' ice satu, saya nak tisu satu teh tarik satu. Kau nak ape? Order jerr. Arep bayar."

Ahahaha! Memang dia la soulmate aku. Rasa macam nak cium dia kat situ jugak. Tapi, kenapa dia macam marah kat aku ek? Ape salah aku? Aku macam nak tanya, tapi dia macam tengah marah lagi. Tak apalah. Aku senyap kan dulu. Nanti dia dah cool, aku tanya lah. Dan aku akan mintak maaf. Itu janji aku. Lepas makan, dia ajak aku jalan-jalan. 'Berdesup' kereta dia bawak, laju nak mati. Takut aku dibuatnya. Macam nak bunuh aku la pulak. 

"Sayang, kenapa bawak kereta laju-laju ni? Marah kat Arep ke? Ape salah Arep? Cakap la." 

Aku tanyer dia. Tapi dia diam je. Lepas tu dia senyum sinis. Macam menyindir aku. Tiba-tiba dia bersuara, 

"E'eh, buat-buat tak tau pulak!" 

Aku senyap kan aje, rasenya memang berat salah aku ni. 

"Alamak! Dia mengandung ke? Ish! Tak kan lahh!. Aku tak pernah buat ape-ape pon dengan dia."(monolog dalaman) 

Aku tanye dia lagi, 

"You, kite nak gi mane ni ek? Kesian member you, dah tetido kat belakang tu, penat sangat kot, bangun awal-awal."

 Dia jawap.


"Sayang, kite dah lame tak spendtime same-same. I nak bawak you pegi Genting laa. You kan suke pegi sane. Nanti kat sane, boyfriend member i ni ade. Biar lah dia." 

"Owwhh"

Itu aje yang aku boleh cakap. 10.45pagi, aku dah ada di Genting Highlands. Member dia pon dah merayap dengan boyfriend dia. Tinggal la aku berdua aje. Agak petak jugak aku waktu tu. Rasa macam tu lah first time aku jumpe dia. Kiteorang tak main outdoor. Main indoor aje. Enjoy lah juga. Hurmm, happy sangat-sangat! Macam first time bercinta. Rasa macam dunia ni aku yang punya. Tiba-tiba, 

"You, dah kol 6 ni, jom balik KL. Lagi pun malam ni you keje kan?" 

Dia tanya aku.

"Keje?"

Aku rase macam pelik kejap. 


"Aku keje ape ek? Ah! Sudah! Mampos! Keje sendiri pon aku lupa"  (monolog dalaman)

Pukul 7 aku sampai rumah. 

"Sayang, boleh tak i tumpang rumah you? Solat kejap. Nanti i hantar you pergi kerje."  

Aku kaku sekejap. 

"Boleh, tapi you tak kesah ke?" 

"Ala, nak buat bende baik, nak kesah ape?"

Dia jawap dengan senyuman. Hampir pukul 8, aku masih tak nampak dia. 

"Mane pulak dia ni? Tak turun-turun lagi" (monolog dalaman)

 Aku pon terus naik. Bukak pintu bilik. 

"Wow!" 

Agak terkejut. Tengok dia. Tengah,,,, tengah,,, tengah,,,,,,, tengah gosok baju kerja aku. Dia menangis. Aku terus menghampiri dia. Aku peluk dia. Aku tanye ;


"Kenapa you nangis sayang? Baju ape ni?" 

Okay. Aku dah ingat. Aku dah jadi pilot rupanya. Dah 5 tahun. Owhh! Semalam aku gaduh dengan dia. Dia kata, aku tipu dia for more than 5 years. Patut la dia macam dingin jerr tadi. 

"Sayang, kite dah tunang tau. Memang tak official. Sebab you yang tak nak.You kate, you takut nanti kite gaduh, kite break up. Tapi sekarang, you yang buat i takut. I takut you yang tinggal kan i." 

Dia cakap dengan aku dengan teresak-esak. Sayu hati aku dengar.


"Sumpah! Since we've been together, i dah janji, selagi i masih hidup, you seorang je yg i sayang, you seorang je untuk i."

Aku balas. Lantas dia mencelah ;

"Jangan laa cakap macam tu!" 

Dia nangis lagi. 

"Dah laa sayang, jangan nangis lagi, jom kite makan, nanti sejuk pulak nasi tuu." 

Aku cuba pujuk hati dia dan  mempelawa dia makan. Sumpah, malam tu memang sayu. Memang aku rase sangat-sangat. Yang aku sayang dia teramat sangat. Dan aku harap dia pun macam tu. For more than 5 years we've been together, malam tu aku tak kan lupe. Akan aku ingat sampai bila-bila. Tiba-tiba, aku terfikir sesuatu. Macam mane kalau dia tahu, yang 530i baru tu, Harrier tu, mini lame tu, aku yang punya? 

"Ahhh! lantak lahh. Itu nanti punya cerita, nanti lahh aku fikir." (monolog dalaman)

Hampir pukul 9 malam. Aku siap-siap kat atas. Dia tolong pakai kan aku tie. Lepas tu, dia hantar aku pegi airport. Aku tak nak bagi. Aku risau. Takut nanti ape-ape jadi, on the way back kan. Aku ajak laa kazen aku teman kan dia balik. So, tak la aku risau sangat dia drive sorang-sorang. Sampai kat airport ;


"Arep, you fly gi London kan? 4 hari ekh? Jangan noty tau. Take care okay sayang? I tunggu you balik. Nanti i ambik you."


"E'eh, tak payah la susah-susah, i risau laa you drive sorang-sorang." 

Aku jawap.


"Tak apa, i ajak laa kazen you teman i, Tak pon akak i kan ade. Nanti i ajak laa dia teman i." 

Balas dia.

 
"You pon take care jugak tau. Jangan mengatal. Jangan noty. I sayang sangat-sangat kat you." 

Aku balas.Tiba-tiba dia tarik aku. Dia kiss aku. Kat pipi la! Public beb. Tak kan nak buat lebih-lebih lak. Then aku pon masuk la dalam. Aku harap. Dia setia la pada aku. Aku pun terus berjalan masuk. Lepas letak beg dalam cockpit. Aku turun kejap, buat last check. Then bile aku masuk cockpit balik. Aku tengok, captain dah duduk. 


"Good evening captain, how are you?" 

Aku tanye captain tu. 

"Fine as usual, by the way, can u depart the plane tonight? 

He ask me. 

"Sure, my pleasure." 

Lepas semua nya setel. Aku pun tanya ketua pramugari 

"Are everythings ready?" 

"Yes sir, we are ready." 

Lepas dapat clearence dari ATC. Aku pun annouce 

"Cabin crew, standby for flying"

Entah kenapa, tiba-tiba. Ade satu suara. 

"Woii! Kau buat ape tengok kapal terbang tu lame-lame?" 

"Jom la balik bilik. Esok kan kite ade klas pagi. Lincah la" 

Azim panggil aku. Lorr, aku berangan ruper nyer. Jauh nyer la aku mengelamun, kadang-kadang, aku tertanya-tanya. Sape ek 'dia' tu? Ade ke perempuan macam tu? Layak ke aku untuk dapat perempuan macam tu? Layak ke aku nak terbangkan sebuah pesawat? Layak ke aku nak terima satu kehidupan yang macam tu?
 

Tapi aku yakin. Aku layak untuk terbangkan sebuah pesawat. Membelah langit biru. Tempat yang tiada sempadan, seperti yang aku pernah katakan dulu. "Itulah tempat aku, itulah sebabnya aku dilahirkan dimuka bumi Allah ini."
 

Untuk si 'dia', yang aku sendiri tak tahu siapa. Aku harap, akan adalah seperti nya untuk aku suatu hari nanti.